TANJABBAR – Saat ini berlian hitam atau batu bara menjadi perhatian khusus para investor dari berbagai penjuru. Kendati demikian banyak para penambang datang dan menggali berlian hitam tersebut di tanah Melayu Desa Lubuk Bernai, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. (9/12/2024)
Lantas apa dampak positif bagi masyarakat Desa Lubuk Bernai dari pertambangan batubara tersebut.
Tentunya, keuntungan diperoleh dari ganti rugi lahan yang di dapatkan warga yang beruntung memiliki lahan berisi batubara.
Disisi lain, tidak dipungkiri, aktivitas pertambangan batubara tentu memiliki dampak lingkungan yang secara otomatis berdampak bagi masyarakat sekitar.
Atas hal tersebut, masyarakat setempat berharap, pertambangan yang beroperasi di Desa Lubuk Bernai menjaga kesehatan lingkungan dan tidak melakukan penambangan di pinggir sungai. Karena hal tersebut dapat mencemari air sungai.
Menurutnya, jika tambang batubara beroperasi dipinggir sungai akan menimbulkan dampak negatif
Dikutip dari berbagai sumber katanya, ketika air beraksi dengan mineral yang mengandung sulfur di bebatuan, sehingga menghasilkan air yang sangat asam yang mengandung logam berat beracun. Hal ini menimbulkan ancaman serius bagi satwa liar dan membuat jalur air yang terdampak tidak dapat digunakan untuk minum dan rekreasi. Dibeberapa area, air yang mengalir dari tambang batubara dapat membakar kulit manusia karena sangat asam.
Selain itu penambangan batubara di pinggir sungai dapat merusak lingkungan, seperti : penurunan kualitas air, pencemaran lingkungan, perubahan bentang alam, penurunan kesuburan tanah, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati, terlebih penurunan kualitas udara.
Selain itu masyarakat berharap, bagi perusahaan tambang batubara mempunyai jalan khusus, sehingga dalam pengangkutan hasil tambang tidak menggunakan jalan masyarakat sehingga jalan masyarakat tidak cepat hancur.
“Perusahaan tambang batubara seharusnya mempunyai jalan khusus, bukan menggunakan jalan masyarakat. Sehingga pertambangan tidak memberikan dampak negatif bagi masyarakat setempat” ungkap lelaki ini yang enggan namanya disebutkan.
Lebih lanjut lelaki jangkung ini mengeluhkan, jembatan penghubung antara Desa Lubuk Bernai dan Lubuk Lawas nyata-nyata terancam, karena akan bertambah rusak apabila selalu dilintasi angkutan batubara.
“Jika pertambangan batubara selalu mengeluarkan hasil tambangnya melintasi jembatan tersebut, tentu akan tambah rusak, dan hal tersebut merugikan masyarakat setempat. Lagi pula apa kontribusi pertambangan itu ke Desa Lubuk Bernai” tambahnya