Menjaga Agama Dari Kesesatan Orientalist

Avatar

- Redaksi

Kamis, 20 Juni 2024 - 07:56

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Muammar Khadafi
Nim (3012200960) Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Oleh Muammar Khadafi Nim (3012200960) Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

OPINI – Menurut Edward W. Said, “Siapa saja yang mengajar, menulis, atau meneliti tentang ketimuran bisa disebut orientalis, dan semua ini mencakup apakah orang itu seorang antropolog, sosiolog, sejarawan, atau ahli bahasa; atau apakah yang dikaji merupakan aspek-aspek spesifik atau umum. Semua itu digolongkan sebagai orientalis, dan apa yang ia lakukan disebut dengan orientalisme”. Lebih jauh Said menyatakan, “Orientalisme merupakan upaya Barat untuk mendominasi, menstruktur kembali, dan menguasai Timur.

Adapun motif munculnya orientalits ialah sebagai berikut, Pertama, motif keagamaan yakni Islam datang dengan asumsi bahwa menyempurnakan millah sebelumnya, kemudian agama Kristen merasa tertantangnya terhadap doktrin tersebut.

Ditambahkan pengaruh agama Islam mempengaruhi penelitian yaitu menjinakkan penelitian metafisika Yahudi, akan tetapi orientalis membuat misi keislaman agar umat muslim beralih ke Kristen ataupun membuat umat muslim tidak terlalu bangga atas agamanya. Lalu orientalis menyebarkan dan membanggakan intelektualnya yaitu teori hermeneutika, hingga kini menjadi perbincangan yang masih hangat.

BACA JUGA  Peran Media Sosial Dalam Komunikasi Politik

Kedua, motif keilmuan yakni perkembangan umat muslim dalam ilmu pengetahuan membuat bangsa Yahudi merasa ketinggalan, sehingga misi orientalis untuk menterjemahkan kitab-kitab dan karya ketimuran.

Ketiga, motif perekonomian yakni orientalis memandang bahwa keilmuannya telah matang dan memadai, tetapi membutuhkan pasar ataupun daerah jajahan. Kemudian orientalis memandang timur sebagai objek dari misi kehadirannya.

Keempat, motif perpolitikan yakni perkembangan umat muslim dari berbagai bidang seperti al-Qur’an, hadis, hukum, sejarah dan pemerintahan merupakan upaya dalam kemajuan peradaban Islam, berbeda halnya dari orientalis yang membuatnya merasa terpuruk dan menjadi ancaman dalam kelangsungan kehidupannya.

Nah, oleh karena itu sekarang bagaimana cara kita menjaga agama kita dari kejelekan dan kesesatan orientalist itu?

Dilansir dari youtube al – Bahjah Buya Yahya yaitu dengan cara berhati – hati dengan ustad – ustad yang belum jelas sanad keilmuannya, yang akhlaknya baik, memahami aqidah yang 50, dan mencari guru yang jelas aqidahnya ahlusunnah wal jama’ah, lebih pandai menimbang bagaimana ajaran yang baik dan benar, menjauhi ajar ajaran serta pendapat – pendapat orientalist yang kontroversi dan yang tidak masuk akal.

BACA JUGA  Analisis Kekuatan Politik Bakal Calon Gubernur Jambi pada Kontestasi PILKADA 2024 Mendatang.

Kemudian, berikut beberapa nama sarjana orientalist yang kontroversi pendapatnya, Abdul Masih alKindi yang mengatakan bagi siapa yang percaya kepada al Qur’an itu dari Allah SWT adalah orang yang tolol, dengan alasan bahwa al Qur’an adalah karangan Muhammad bukan dari Allah.

Joseph Schacht dalam The Origins of Muhammadan Jurisprudence, berpendapat bahwa bagian terbesar dari sanad hadis adalah palsu.

Nabi Muhammad dipandang sebagai paganis, penganut Kristen dan Yahudi yang murtad yang akan menghancurkan ajaran Kristen dan Yahudi, intelektual pintar yang memiliki imajinasi yang kuat dan pembohong, serta seorang tukang sihir yang berpenyakit ayan.

BACA JUGA  Kejuaraan Dandim Cup Sumatra Drag Wars 2024 Resmi Dibuka

Pandangan ini dikemukakan antara lain oleh D’Herbelot, Dante Alig-hieri, Washington Irving, Hamilton Gibb, Goldziher, dan Joseph Schach.

Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan pada penelitian ini yaitu, mengenai kajian Orientalis yang semakin gencar, diharapkannya kehati-hatian dan pemikiran yang jernih terhadap Islam dan al-Qur’an serta tetap berpegang teguh kepada keimanan.

Diharapkannya untuk umat Muslim sendiri lebih banyak mengkaji literatur mengenai al-Qur’an agar tidak ikut terkontaminasi terhadap pikiran Orientalis. Karena seperti yang sudah diketahui, bahwa tujuan serta misi Orientalis sendiri adalah untuk menghancurkan Islam dan membuat umat Muslim ikut serta meragukan keorisinalan al-Qur’an sebagai kalam Ilahi.

Harapannya bagi peneliti selanjutnya, jika ingin mengkaji atau membantah argumentasi Orientalis dari sudut yang lain, maka lebih baik mencantumkan literarur yang benar-benar ilmiah agar bantahan tersebut juga bisa dipertanggung jawabkan.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Validitas Interpretif Dalam Penelitian Kualitatif: Meningkatkan Kepercayaan Pada Temuan Penelitian
Penerapan Teori Belajar Gagne Dalam Pembelajaran Kolaboratif: Meningkatkan Efektivitas Belajar Siswa
ADVOKAT TUNGKAL ULU SOROT REALISASI TJSLP/CSR PERUSAHAAN DI TANJUNG JABUNG BARAT BELUM SEPENUHNYA TERWUJUD
SALAH KAPRAH DALAM PENANGANAN HUKUM TERHADAP PENYALAHGUNA NARKOTIKA
Analisis Kekuatan Politik Bakal Calon Gubernur Jambi pada Kontestasi PILKADA 2024 Mendatang.
Peran Media Sosial Dalam Komunikasi Politik
PPP Berpotensi Kembali Terbelah di Pilpres 2024
“Korupsi dan Institusionalisasi Partai Politik”
Berita ini 54 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 21:10

Breaking News! Si Jago Merah Lalap Rumah Warga Sungai Ruan Ilir

Minggu, 20 Oktober 2024 - 02:16

Epa Noprianto, SH Gaungkan Kemenangan Paslon 02 Cici-Muklis, Begini Katanya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:40

Ketua DPRD Tanjabbar Hadiri Malam Pisah Sambut Ketua Pengadilan Negeri Kuala Tungkal

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:35

Ketua DPRD Tanjabbar Pimpin Rapat Paripurna Ke-4 Penetapan APBD-P 2024

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:29

Hadiri Upacara HUT Tanjabbar Ke-59 Ketua DPRD Tekankan Pentingnya Menjaga Kebersamaan dan Gotong-Royong

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:15

35 Anggota DPRD Tanjabbar Terpilih 2024-2029 Resmi di Lantik dan di Ambil Sumpah

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:10

Anggota DPRD Tanjabbar Ikuti Senam dan Gerakan Jalan Santai Peringatan Haornas dan Kormi

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:05

Dua Anggota DPRD Tanjabbar Dampingi Bupati Resmikan Gedung SDN 29 Makmur Jaya

Berita Terbaru