BATANGHARI – Dikabarkan NT (14) meninggalkan dunia setelah berkelahi dengan SN (15) yang merupakan siswi satu sekolah yang sama di SMP Negeri 27 Batanghari. Tapi setelah berkelahi NT sempat pingsan, sebelum bawa ke Bidan Desa Sungai Lingkar, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Batanghari.
Kepada media ini Kapolres Batanghari AKBP M. Hasan, S.I.K., M.H menjelaskan kronologi kejadian, bermula saat itu SN (15) berada didepan kelas bersama teman-temannya, salah satu ada korban NT (14).
Saat berkumpul bersama, Kamis (18/8/2022) korban mengatakan kepada pelaku bahwa tangannya gatal karena tersinggung apa yang disampaikan pelaku.
“Tangan Ngan gatal pingin gasar atau menjambak kau dari kelas 8, soalnya kau mengatain saya hamil” dan dijawab pelaku ” gak ada aku ngatain kau,” Kata Kapolres Batanghari menirukan percakapan pelaku dengan korban.
Setelah itu, lonceng sekolah berbunyi, keduanya masuk kelas untuk mengambil tas mau pulang sekolah. Seketika hendak keluar kelas, korban menerkam pelaku.
Namun pelaku hanya diam dan bergegas pulang kerumah dengan mengalami luka cakaran pada lengan tangan.
Keesokan harinya, Jum’at (19/8/2022) sekira pukul 07.30 WIB pelaku masuk ke dalam ruangan kelas untuk menaruh tas di meja. Pada saat itu ada korban di dalam kelas dan beberapa temannya Mona, Misra, Fitria, Ayu, Cinta, Riski, dan Wili.
“Pada saat itu, Pelaku bertanya kepada korban untuk menanyakan absen yasinan sekolah,” Tuturnya.
Seketika, tiba-tiba korban yang sedang berdiri langsung mendatangi pelaku dan mengatakan “apa maksud kamu”, dan korban pun langsung menerkam. Kemudian pelaku membalas dengan menerkam dan menekan kebawah korban.
Sehingga korban terdorong sampai ke pinggir ruangan kelas dan terjatuh ke lantai dengan posisi terlentang.
Meskipun korban sudah terjatuh. Namun pelaku masih menjambak korban sambil menarik-narik rambut korban, dan pelaku sambil bilang “Capek kesabaranku dari sepetang Ngan sabar terus, baru tahu sekarang siapa Ngan”.
Lanjut pelaku terus menjambak dan menginjak korban, hingga datanglah guru Reza dan Widia datang memisah dan menyuruh ke kantor.
“Sampai saat dikantor, korban dipisah dengan pelaku. Korban diruangan kelas, sedangkan pelaku berada di ruang kepala sekolah, tidak selang lama korban mendatangi ruang kepala sekolah. Saat itu Pelaku sedang ditanyain oleh guru, dan kemudian korban masuk keruangan kepala sekolah, dan hendak ditanya tiba-tiba korban jatuh pingsan cukup lama,” Ungkap Kapolres Batanghari.
Tidak sadarkan diri cukup lama, lalu korban dibawa ke Pustu Bidan di desa Sungai Lingkar, setelah diperiksa bidan mengatakan bahwa korban sudah meninggal dunia. Dan korban dibawa ke Puskesmas Sungai Rengas.
Hingga kini, Polisi telah mengamankan pelaku dan saat ini masih menjalani pemeriksaan