Belum Ada Titik Terang Kasus Mayat Bocah Ditemukan Dalam Septic Tank

Avatar

- Redaksi

Senin, 26 September 2022 - 18:16

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAMBI – Hampir 3 bulan berjalan kasus kematian bocah berinisial KY (4) yang ditemukan tak bernyawa di dalam septic tank di kawasan Kuburan Cina tepatnya di RT 28, Kelurahan Rawasari, Kota Baru, Jambi berjalan namun duduk perkara masih juga belum ada titik terang.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas PPA Provinsi Jambi, Lutpiah mengatakan bahwa pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah Jambi.

“Sampai hari ini kita belum mendapat jawaban juga seperti apa proses penyidikan yang dilakukan kepolisian. Kita sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan pihak kepolisian karna memang kita harus melaporkan juga ini perkembangannya ke pusat,” kata Kadis PPA Provinsi Jambi, Lutviah, Senin (26/9/2022).

BACA JUGA  Bupati M Fadhil Arief Terima Piagam Penghargaan Paritrina Award Tahun 2022 Tingkat Provinsi Jambi

Lutviah pun tak menepis jika kasus kematian bocah berinisial KY sarat akan berbagai kejanggalan. Namun proses pengungkapan kasus hingga hari ini mulai dari motif hinga tersangka belum jelas adanya.

“Ini juga tanda tanya besar bagi kita. Namun tentunya saya rasa upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisan itu sudah maksimal ya dengan beberapa kali mereka melakukan proses penyidikan,” ujarnya.

BACA JUGA  PT Candra Jaya Perkasa Diduga Kangkangi PP 38 Tahun 2011 Tentang Sungai

Lutpiah juga mengatakan, Dinas PPA Provinsi Jambi mencatat sepanjang tahun 2022, tren kasus kekerasan terhadap anak mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.

“Rata-rata meningkat dari tahun kemarin. Kalau kemarin ada 130, itu rata-rata kekerasan terhadap anak, lebih banyak dibanding kasus lain. Harapannya kasus ini (KY) segera terungkap lah,” katanya.

Terakhir, Lutviah menghimbau kepada seluruh orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya. Menurut dia, sekarang ini yang namanya kejahatan itu melihat kesempatan, kemudian kondisi.

BACA JUGA  Wako Ahmadi Ajak Forkopimda Perkuat Sinergitas Pengamanan NATURA

“Yang jelas orang tau harus selalu waspada. Ini juga perlu menurut saya bagaimana menciptakan ketahan keluarganya. Bukan berarti anak kita berikan kebebasan sebebas-bebasnya tanpa pengawaan kita juga ga seperti itu ya. Karna dia dibawah umur itu sangat rentan sekali. Terhadap kekerasan fisik dan seksual.” Ujarnya. (Juan Ambarita)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bupati Tanjab Barat terima Silaturahmi Kepala Kantor Imigrasi Kelas ll TPI Kuala Tungkal
Bupati Tanjabbar terima Kunjungan Calon Investor Jepang bahas Potensi Perikanan-Udang Matis
Bupati Tanjabbar : Pemda Komitmen Dukung Kemajuan Olahraga
Bupati Tanjabbar hadiri Rapat Paripurna Provinsi Jambi Pengucapan Sumpah Anggota Dewan Periode 2024-2029
Sepeda Motor ‘Beradu Kambing’ di Marosebo Ulu, Satu Meninggal Dunia
PJs Bupati Tanjabbar Kunker dan Safari Jumat di Desa Teluk Kulbi
Astaga! Atribut Kampanye 01 Anwar Sadat-Katamso di Pasang di Pekarangan Mesjid
Kepsek SMPN I/V Merlung Berang saat Dipertanyakan Wartawan tentang Dana BOS
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 19:14

Bupati Tanjab Barat terima Silaturahmi Kepala Kantor Imigrasi Kelas ll TPI Kuala Tungkal

Senin, 14 Oktober 2024 - 19:05

Bupati Tanjabbar terima Kunjungan Calon Investor Jepang bahas Potensi Perikanan-Udang Matis

Senin, 14 Oktober 2024 - 19:01

Bupati Tanjabbar : Pemda Komitmen Dukung Kemajuan Olahraga

Senin, 14 Oktober 2024 - 18:51

Bupati Tanjabbar hadiri Rapat Paripurna Provinsi Jambi Pengucapan Sumpah Anggota Dewan Periode 2024-2029

Senin, 14 Oktober 2024 - 07:34

Sepeda Motor ‘Beradu Kambing’ di Marosebo Ulu, Satu Meninggal Dunia

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 19:49

Astaga! Atribut Kampanye 01 Anwar Sadat-Katamso di Pasang di Pekarangan Mesjid

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 12:33

Kepsek SMPN I/V Merlung Berang saat Dipertanyakan Wartawan tentang Dana BOS

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 12:15

Diduga Penjualan diatas HET, Warga Merlung antri Setiap Membeli Gas LPG 3 Kg

Berita Terbaru