BATANGHARI, Inspirasijambi.com – Kepala Sekolah SDN 021/1 Buluh Kasab diduga kuat tilap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal ini tampak dari ketidak transparan pengunaan dana BOS di sekolah tersebut.
Selain tidak transparan pengunaan dana BOS, SD Negeri 021/1 Buluh Kasab, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Batanghari, dikabarkan tidak ada perbaikan WC hingga WC yang rusak tidak dapat digunakan.
Kendati demikian membuat para pelajar untuk membuang hajat mau tidak mau ke sungai Batang Hari.
“Tiang Bendera dengan perbaikan WC tidak ada. Sampai anak-anak (pelajar) ke sungai Batang Hari kalau mau kencing atau BAB,” Ungkap Narasumber yang enggan namanya di publis, Pada Kamis (24/8/2023).
Lebih lanjut sumber membeberkan ketidak transparan kepala sekolah SDN 021/1 dalam mengunakan dana BOS. Atas hal tersebut kepsek diduga kuat membuat laporan kegiatan Fiktif.
“Banyak tu (yang ditilap kepsek), yang nampak pengecatan gedung luar dalam, sudah itu beli laptop belasan juta, sampai detik ini tidak terlihat laptopnya,” beber narasumber ke awak media.
Selain itu, apa saja yang dibelanjakan oleh oknum kepsek tersebut tidak ada yang kelihatan.
“Seberapa jumlah duit (BOS) yang di ambil kepsek setiap Triwulan tidak pernah diketahui para guru lainnya, bahkan bendahara juga tidak mengetahui dan tidak pernah pegang duit,” Tambahnya.
Sementara, saat dikonfirmasi Kepala Sekolah SDN 021/1 Buluh Kasab menyatakan jika dirinya membuat laporan sesuai dengan regulasi yang ada.
“Fiktif. Saya rasa saya sudah sesuai dengan anggaran yang Ado belanjakan,” Tulus Kepsek.
Saat awak media meminta untuk melihat RAB penggunaan Dana BOS, kepsek malah terkesan menutup diri, dan hanya mengarahkan awak media untuk melihat ke dinas terkait.
“Di Dinas Ado pak, silakan minta dengan Dinas,” Ucap Kepsek Dengan Dalihnya.
Atas hal tersebut diharapkan kepihak Dinas terkait untuk benar-benar melakukan check pengguna dana BOS SDN 021/1 Buluh Kasab, agar dana yang diperuntukkan menunjang pendidikan oleh pemerintah dapat dipastikan sesuai yang diharapkan, dan tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.