TANJABBAR – Dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ), SD Negeri Nomor 175 / V Desa Pinang Gading, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi perlu dipertanyakan.
Pasalnya Dana BOS tersebut dikelolah dengan tidak transparansi oleh oknum yang berpotensi di Sekolahan.
Terpantau dengan tidak adanya Papan informasi penggunaan dana BOS yang terpasang di Sekolah menjadi pertanyaan besar disejumlah pihak. Pada Senin Pagi (3/6/2024)
Dana BOS wajib diawasi oleh masyarakat namun tidak adanya papan informasi pengguna dana BOS di sekolah ini disinyalir ada permainan pihak sekolah dalam pengelolaan nya.
“seharusnya tertera didepan sekolah, agar wali siswa paham apa kegunaan dari Anggaran Dana BOS” gerutu salah seorang warga kepada sekolah
Menurut pandangan penulis, ketidak transparan pihak sekolah dalam penggunaan dana BOS dikarenakan atas kelalaiannya pengawasan internal sekolah, yang punya peran penting didalam pengawasan anggaran yang Rutin dikucurkan Pemerintah di setiap Sekolahan diselurah Indonesia.
Sehingga hampir merata kegunaan Dana BOS dikelolah tidak jauh beda seperti Dana individu digunakan Kepala Sekolah, padahal UU nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ( KIP ) UU tersebut menjelaskan, agar Dana Pemerintahan dikelolah dengan cara transparansi, katanya
Bukan cuma tentang transparan Dana BOS aja yang tidak transparansi di SDN Nomor 175/V, Kepala Sekolah juga lalai untuk mendidik salah seorang Guru Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) Guru dengan inisial K
Informasi dari salah seorang pemerintah desa yang enggan disebutkan namanya sebagai narasumber tentang penulisan ini mengatakan, Guru PNS inisial K telah berani menjual Alat Kantor ( ATK ) Sekolah. Hal itupun juga pernah diakui oleh K kepada Wartawan ini berberapa waktu lalu, bahwa ia pernah menjual ATK di Sekolah tempat dia mengajar.
Anehnya, Hal tersebut tanpa ada pencegahan atau tindakan dari Kepala Sekolah Jon Hendri yang mempunyai wewenang di Sekolahan tersebut.
Beberapa kali awak media mendatangi sekolah, namun kepsek selalu tidak berada ditempat.
Saat di konfirmasi via telpon telpon Kepsek mengatakan “Saat ini masih di Padang” ujarnya ( Jangcik )