Oleh : Maharani (Mahasiswi Ilmu Politik Universitas Jambi)
Kesetaraan gender murupakan hal yang sangat diperjuangkan di setiap negara. Hal ini karena kesetaraan gender bukan hanya tentang hak asasi manusia tetapi juga landasan yang dibutuhkan untuk menciptakan dunia yang sejahtera dan berkelanjutan.
Korea Selatan seperti yang kita ketahui termasuk salah satu negara modern dan maju dengan perekonomian yang sangat pesat. Akan tetapi, Korea Selatan menyandang predikat salah satu negara dengan kesenjangan gender yang tinggi. Dilansir dari data World Economic Forum’s, pada tahun 2021 Korea Selatan masuk dalam peringkat ke 102 dari 156 negara dalam hal kesetaraan gender.
Pada tahun 1980-an ketika masa perjuangan demokratisasi Korea Selatan banyaknya aksi demontralisasi yang dilakukan oleh masyarakat hal itu memicu para perempuan ikut menyuarakan hak-hak perempuan serta menuntut kesetaraan gender di segala bidang dengan cara membentuk organisasi dan gerakan perempuan.
Salah satu organisasi yang terbentuk ialah Korea Women’s Assosiation United. KWAU adalah organisasi payung yang berafiliasi dengan 7 cabang dan 30 women’s Assosiation yang berjuang untuk mencapai kesetaraan gender, demokrasi, dan reunifikasi damai di semenanjung Korea dengan memfasilitasi solidaritas dan aksi kolektif di antara kelompok-kelompok perempuan sejak didirikan pada tahun 1987.
Pada Awal terbentuknya KWAU banyak masyarakat yang memandang organisasi ini negatif KWAU sering dipandang sebagai organisasi yang lebih memprioritaskan transisi demokrasi dari pada memperjuangkan kesetaraan gender.
Pencapaian pertama gerakan solidaritas perempuan datang pada tahun 1983 ketika berbagai kelompok perempuan bersatu untuk mencabut kasus operator telepon perempuan harus pensiun pada usia 25 tahun. Sejak saat itu, organisasi perempuan melakukan aksi bersama melalui beberapa komite advokasi khusus. Beberapa contoh kasus lainnya seperti pelecehan seksual terhadap mahasiswi yang dilakukan oleh polisi di kantor polisi pada tahun 1984, dan kasus penyiksaan seksual pada tahun 1985 yang melibatkan seorang polisi terkenal dan aktivis gerakan buruh perempuan. Dalam keadaan demikian, KWAU sebagai organisasi payung perempuan tetap harus membentuk solidaritas untuk perjuangan perempuan.
Hingga saat ini KWAU berhasil menunjukkan bahwa mereka berperan penting dalam membangun berbagai kebijakan pemerintah Korea Selatan. KWAU berhasil mempelopori pembentukan kementrian kesetaraan gender pertama di Korea Selatan, serta mengesahkan berbagai Undang-Undang tentang perempuan dan kekerasan seksual.