JAMBI – Maraknya pemain judi online (Judol) di Jambi membuat Gubernur Jambi Al Haris prihatin dan bersikap keras. Terlebih, para pemain judol tersebut sebagian besar kalangan remaja dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Berbagai langkah dilakukan Al Haris untuk memberantas judi online tersebut. Salah satunya dia mengajak seluruh elemen masyarakat Jambi melawan atau memerangi Judol tersebut.
“Saya Gubernur Jambi menginformasikan kepada seluruh lapisan masyarakat provisni Jambi dan menghimbau bahwa judi online sudah mewabah dan menjadi ancaman serius bagi kehidupan masyarakat di bumi sepucuk Jambi sembilan lurah. Khususnya mengancam masa depan anak-anak muda dan generasi muda,” kata Al Haris dalam video resminya.
” Untuk itu saya mengajak, menghimbau pada seluruh lapisan masyarakat provinsi Jambi untuk menjauhi dan memerangi dan stop aktivitas judi online di provinsi Jambi ini,” lanjut Haris. Wisata Jambi
Al Haris juga mengajak para orang tua mengawasi anak anaknya. Terutama yang usia sekolah dan kuliah agar tidak terjerumus dalam permainan judol.
“Mari mengawasi anak-anak kita, terutama yang usia sekolah, usia kuliah dalam hal penggunaan biaya-biaya agar tidak ada slot untuk mereka bermain judi online. Ingat judi akan merusak semua sistem dan kehidupan masyarakat dan anak-anak muda kita. Ayo kita perang melawan judi online,” kata Ketua Asosiasi Pemprov Seluruh Indonesia (APPSI) ini.
Sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris memberikan atensi atas data peringkat judi online yang menempatkan Provinsi Jambi jadi urutan tertinggi. Haris menyusun langkah penelusuran dan pemberantasan di kalangan ASN Pemprov dan masyarakat Jambi.
Hal ini diungkapkan Al Haris pada Apel Kedisiplinan ASN Pemprov Selasa (8/4/2026). Menurutnya, data ini didapat saat dirinya mengikuti Retreat di Magelang beberapa waktu lalu dari data yang disampaikan Kapolri. Wisata Jambi
“Disampaikan Saat ceramah pak Kapolri Provinsi yang tertinggi permainan judi online itu Jambi, saya kaget. Dimana usianya banyak rentang 10-20 tahun yang artinya anak remaja dan usia sekolah SMP, SMA dan ASN kita,” ungkap Haris.