TANJAB BARAT – Diduga Kepala Desa Rantau Benar sengaja menggelembung dana anggaran Pengerasan jalan tani yang Berlokasi di Seberang Sungai Pengabuan, Desa Rantau Benar, Kecamatan Renah Mandaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Selain melakukan pengelembungan Dana, Pengerasan jalan tersebut juga dikerjakan asal jadi, tampak menggunakan Alat Berat jenis Bomax.
Mirisnya lagi, jalan tersebut dibuat asal jadi tanpa memperhatikan hasil pengerjaan.
Disisi lain pengerjaan atas jalan tersebut, kades menggunakan jasa kontraktor selayaknya proyek APBD.
Sejatinya Dana Desa digunakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa itu sendiri, sebab itu pembangunan yang menggunakan Dana Desa (DD) wajib menggunakan tenaga kerja dari masyarakat itu sendiri bukan memakai jasa kontraktor.
Kendati demikian membuat masyarakat setempat berang dan mempertanyakan kebijakan kades yang dianggap merugikan masyarakat.
Menurut salah seorang warga setempat mengungkapkan pengerasan jalan tersebut dianggarkan dari tahun 2023 yang mana sewaktu itu masa jabatan kepala Desa dipegang oleh pak Muli, dikarenakan berahir jabatannya, pengerjaan atas jalan tersebut dikerjakan kepala desa sekarang yang bernama Nyalim dengan volume 800X3 meter. Dengan dana Desa (DD) yang di angggarkan Rp 250 juta
“Panjang 800 meter, lebarnya 3 meter untuk ketebalan jalan tidak diketahui bang,” ujar warga ini ke awak media. Pada Minggu (12/5/2024).
“Pengerjaan jalan itu dari dana desa dengan anggaran 250 juta. Tapi anggaran segitu besar tidak mungkin habis bang kalau dibangun kan diatas pengerjaan jalan segitu,” Katanya.
Menurut masyarakat Desa Rantau Benar ini, jika pengerjaan dengan anggaran 250 juta volume jalan 800X3 meter masih bersisa ratusan juta
“Beli batu hanya menghabiskan dana sekitar 90 jutaan. Untuk alat berat sekitar Rp 30-40 jutaan, jadi dana yang dianggarkan bersisa ratusan juta. Sebab itu perlu dipertanyakan ke kades,” harapnya ke awak media.
Anggaran pantastis hasil pengerjaan asal jadi. Hal itu sangat terlihat dari hasil pengerjaan, pengerasan jalan Tampa di Bomax membuat batu yang dikumpulkan berserak ke mana-mana.
Meski sudah beberapa bulan selesai dikerjakan, Kepala Desa malah berdalih akan kembali melakukan pemadatan jalan tersebut, dengan alasan di waktu itu tidak ada alat berat (Bomax).
Kepala Desa Nyalim dikonfirmasi mengakui pengerjaan jalan belum dilakukan pemadatan jalan pakai alat berat (Bomax), katanya pada saat itu belum ada Bomax.
“Ini saya mau jumpai Oman untuk rental alat Bomax,” Kilahnya. (Jangcik).