Implementasi ESG, PLN Kuala Tungkal Dukung Masyarakat Gunakan Motor Listrik Gawat! Pelaku Maling Di Rumah Warga Desa Lubuk Bernai Masih Berkeliaran Penutupan MTQ Ke-56, Kades Peninjauan Berikan Hadiah Elektronik Kepada Pemenang Mobil Terperosok Dalam Lumpur di Bungo, Satu Keluarga Asal Sumbar Meninggal Dua Pelaku Pembunuhan Driver Maxim di Jambi Ternyata Mahasiswa Aktif

Home / Opini

Kamis, 17 November 2022 - 22:06 WIB

Tingkat Literasi Politik Pemilih, Berdampak Pada Pemilu Yang Berkualitas

Ilustrasi Literasi Politik

Ilustrasi Literasi Politik

Oleh : M. Gilang Pratama/ MahasiswaIlmu Politik Universitas Jambi

Indonesia adalah negara yang demokrasi. Demokrasi menjadi sistem pemerintahan yang di sepakati oleh bangsa Indonesia. Demokrasi menuntut masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengelola pemerintahan, baik secara langsung maupun perwakilan serta ikut mengontrol kebijakan yang di keluarkan pemerintah. Agar msyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam mengelola pemerintah baik secara langsung maupun perwakilan, serta dapat mengontrol kebijakan pemerintah maka masyarakat harus memiliki tingkat kemampuan literasi politik.

Literasi politik merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami pengetahuan politik. Dalam memberikan perhatian aktif terkait proses politik dan isu-isu politik yang sedang berjalan tidak hanya terfokus pada saat gelaran pemilu maupun pilkada saja, tetapi juga berkaitan erat dengan kontrol warga negara terhadap kebijakan yang di keluarkan pemerintah.

Literasi politik sangat penting untuk membangun kesadaran politik secara rasional, apalagi saat ini karena kita berada pada generasi z atau sering dikenal gen z dan sering di sebut-sebut generasi emas pada 2024 mendatang. Dilihat dari data sensus generasi z akan menempati posisi yang cukup besar dan memberikan pengaruh kuat dalam berbagai aspek kehidupan politik dan di prediksi akan terlibat aktif dalam penentuan arah politik Indonesia kedepannya.

BACA JUGA  Rawan Politik Uang di Batanghari, Lukber Kacabjari Akan Terjun Langsung

Tingkat literasi politik yang rendah pada pemilu akan menyebabkan pemilu itu tidak lancar. Mengapa demikian? Literasi yang rendah akan menyebabkan masyarakat bersikap apatis terhadap berbagai proses demokrasi dan dinamika politik yang terjadi. Literasi politik yang rendah akan menimbulkan banyak permasalahan, salah satunya dalah buzzer politik. kemunculan buzzer politik sangat menarik perhatian masyarakat karena lumpuh sebagai aktor politik dalam penyebaran kampanye hitam calom pemimpin daerah sehingga memunculkan konten hoax, ujaran kebencian, kampanye negatif, bahkan fitnah terjadi akibat keterlibatan informasi yang dilakukan oleh para buzzer politik. Para buzzer politik yang gencar menyampaikan konten negatif ini secara tidak langsung mempengaruhi masyarakat dalam menentukan kepusuan politiknya, bahkan konflik sosial pun dapat terjadi. Masyarakat Indonesia dinilai masih kurang dalam literasi politik sehingga hal tersebut menjadin ancaman yang serius.

BACA JUGA  Cek Endra : Kemenangan Golkar Jambi Harus Nyata, Bukan Angan-Angan

Pentingnya literasi politik bagi masyarakat terutama pada gen z sebagai generasi yang akan menempati posisi yang kuat pada kehidupan politik yaitu untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kehidupan politik. Literasi politik yang baik sangat dibutuhkan, karena jika literasi politiknya sudah baik maka demokrasi akan terbangun dengan nilai-nilai yang positif, semua yang bersifat hoax dan propaganda negatif akan terhindarkan. Maka tidak heran jika literasi politik menjadi bahan pembelajaran di lingkup pendidikan yang mampu memberikan peluang maupun kesempatan dalam mengajarkan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif, mampu menghindari perselisihan serta menghormati keputusan orang lain.

BACA JUGA  Sekjen DKN Garda Bangsa Bro Odi Sebut, Garda Bangsa Merupakan Tulang Punggung dan Penerus Cita-cita PKB

Literasi politik dapat di tanamkan kepada masyarakat melalui pendidikan politik dan juga sosialisasi politik. Jika literasi politik pada masyarakat dapat terpenuhi maka menciptakan warga negara yang baik, cerdas, literat, dan terdidik serta berkarakter. Buzzer politik juga tidak akan kita temukan lagi pada kehidupan politik, karena masyarakat telah memiliki pemahaman yang baik dan dapat mencerna segala informasi politik yang beredar lewat dunia massa. Masyarakat juga akan akan bertindak lebih bijak dalam menghadapi permasalahan politik yang ada pada saat pemilu berlangsung. Dengan terpenuhinya literasi politik di kehidupan masyarakat maka pemilu yang berkualitas pun akan tercipta. Untuk itu penulis mengajak seluruh pembaca agar selalu meningkatkan literasi politik agar dalam pemilu yang akan datang akan menghasilkan pemilu yang baik dan melahirkan pemimpin yang berkualitas.

Share :

Baca Juga

Opini

Analisis Kekuatan Politik Bakal Calon Gubernur Jambi pada Kontestasi PILKADA 2024 Mendatang.

Berita

SALAH KAPRAH DALAM PENANGANAN HUKUM TERHADAP PENYALAHGUNA NARKOTIKA

Opini

ADVOKAT TUNGKAL ULU SOROT REALISASI TJSLP/CSR PERUSAHAAN DI TANJUNG JABUNG BARAT BELUM SEPENUHNYA TERWUJUD

Opini

PPP Berpotensi Kembali Terbelah di Pilpres 2024

Opini

“Korupsi dan Institusionalisasi Partai Politik”

Opini

Peran Media Sosial Dalam Komunikasi Politik

Opini

SBY-Mega Terlihat Akrab di Bali