Koperasi Sehati Makmur Abadi Sungai Rengas Diduga Berkedok Rentenir Dandim 0415/Jambi sambut Tim The Rising Tide-A Resonance 2023 ke Titik Finish di Wilayah Kodim 0415/Jambi Tolak Relokasi Rempang Batam, Aliansi Bangsa Bersatu Melayu Tanjabtim Gelar Aksi Solidaritas Ikut Meramaikan Open Turnamen Badminton, PB Arvi Turunkan Atlet Legend HUT Ke-3, Media Deteksijambi Adakan Turnamen Bola Voli

Home / Berita

Kamis, 27 Oktober 2022 - 07:32 WIB

Potensi Selat Ternyata Dapat Menunjang Perekonomian Indonesia

Oleh : Putri Amanda Mahasiswi Ilmu Politik Universitas Jambi

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, indonesia juga merupakan negara poros maritim dunia.
Sebuah fakta yang tidak terbantahkan bahwa Bangsa Indonesia memiliki kekayaan laut yang luar biasa.

Secara fisik, Indonesia dengan julukan ny sebagai negara maritim terbesar di dunia, dengan Potensi sumberdaya pesisir dan lautan Indonesia tersebut dapat menjadi penghela utama (prime mover) perekonomian bangsa, mulai dari sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable) sampai yang tidak dapat diperbaharui (non renewable).

BACA JUGA  Camat Tungkal Ulu Sosialisasi Menurunkan Angka Stunting.

Menurut catatan Damanhuri (2000), sepanjang tahun tersebut sektor perikanan mencatat perkembangan nilai ekspor sekitar US$ 2,5 milyar atau sekitar Rp. 22,5 triltyun.
Kenyataan tersebut membuktikan bahwa sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu dari sekian potensi wilayah pesisir dan lautan memiliki dasar yang kuat dan mampu memiliki menjadi penghela utama (prime mover) perekonomian nasional, karena ditunjang oleh kekuatan yang bersumber dari potensi sumberdaya alam yang sangat besar.

BACA JUGA  Mahyudin Uji Nyali Menuju Kursi Empuk BH 1 Batanghari Dari Independen

Sementara ekonomi kelautan merupakan keunggulan komparatif yang dapat ditransformasi menjadi keunggulan kompetitif dan sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. Karena itu, sangat tepat dan benar bila Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla memprioritaskan pembangunan ekonomi kelautan untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia (PMD).

Untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi kelautan secara lebih produktif, efisien, inklusif, dan ramah lingkungan, selain Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sudah ada sejak awal pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid (September 1999) dan dibesarkan Presiden Megawati Soekarnoputri melalui program Gerbang Mina Bahari (Gerakan Nasional Pembangunan Kelautan), Presiden Jokowi juga membentuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

BACA JUGA  Diduga Tambang dan Stokpile Batubara Cemari Sungai di Tebo Ilir

Ada juga beberapa kebijakan dan program yg telah dilakukan oleh pemerintah yang bersifat jangka panjang. Karena itu, kita mesti mengembangkan program dan kebijakan pembangunan ekonomi kelautan tersebut, yang hasilnya dapat kita rasakan dalam satu atau paling lambat lima tahun mendatang (quick wins). (*)

Share :

Baca Juga

Berita

Target 30 Hari, Pembangunan Jalan TMMD ke – 115 Mulai Dikerjakan

Batanghari

LSM Gerak Akan Laporkan Dugaan Dana BOS SDN 21/I Buluh Kasab Fiktif

Berita

Sekjen DKN Garda Bangsa Bro Odi Sebut, Garda Bangsa Merupakan Tulang Punggung dan Penerus Cita-cita PKB

Batanghari

M.Jaafar, Waka DPRD Batanghari Ditengah Kesibukannya Tetap Menghadiri Pembukaan MTQ KE-52 Tingkat Kecamatan Mersam

Berita

Wako Ahmadi Lantik 12 Pejabat Eselon II, Ini Nama-namanya

Berita

Arena MTQ Belum Rampung, Waktu Singkat dan Pekerjaan Terkesan Asal Jadi

Berita

Pemkot Sungai Penuh Fasilitasi Uji Kompetensi Para Tukang Bangunan

Berita

Brama Bima Sakti Asal Tambat Batanghari Raih Juara 3 Di Tanjakan Berhadiah Di Bungo