9 Pejabat Utama Polres Batanghari Lakukan Serah Terima Jabatan Kapolda Jambi Pimpin Upacara Hut ke 42 Satuan Pengamanan LSM GPKJ Laporkan Dugaan Mark Up Anggaran HUT Batanghari  Heri Fitriansyah : 21 Usulan Masyarakat Parit Culum 1 Akan Dibawa ke Musrenbang Tingkat Kecamatan Diduga Penggunaan Anggaran Dana Desa di Renah Mendaluh Tidak Ada Pengawasan

Home / Berita

Kamis, 27 Oktober 2022 - 07:32 WIB

Potensi Selat Ternyata Dapat Menunjang Perekonomian Indonesia

Oleh : Putri Amanda Mahasiswi Ilmu Politik Universitas Jambi

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, indonesia juga merupakan negara poros maritim dunia.
Sebuah fakta yang tidak terbantahkan bahwa Bangsa Indonesia memiliki kekayaan laut yang luar biasa.

Secara fisik, Indonesia dengan julukan ny sebagai negara maritim terbesar di dunia, dengan Potensi sumberdaya pesisir dan lautan Indonesia tersebut dapat menjadi penghela utama (prime mover) perekonomian bangsa, mulai dari sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable) sampai yang tidak dapat diperbaharui (non renewable).

BACA JUGA  Pembangunan Jalan TMMD ke 115 Merupakan Jalan Penghubung Dua Kabupaten

Menurut catatan Damanhuri (2000), sepanjang tahun tersebut sektor perikanan mencatat perkembangan nilai ekspor sekitar US$ 2,5 milyar atau sekitar Rp. 22,5 triltyun.
Kenyataan tersebut membuktikan bahwa sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu dari sekian potensi wilayah pesisir dan lautan memiliki dasar yang kuat dan mampu memiliki menjadi penghela utama (prime mover) perekonomian nasional, karena ditunjang oleh kekuatan yang bersumber dari potensi sumberdaya alam yang sangat besar.

BACA JUGA  Nama Dicatut Parpol, Bawaslu Sungai Penuh Minta Masyarakat Lapor

Sementara ekonomi kelautan merupakan keunggulan komparatif yang dapat ditransformasi menjadi keunggulan kompetitif dan sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. Karena itu, sangat tepat dan benar bila Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla memprioritaskan pembangunan ekonomi kelautan untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia (PMD).

Untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi kelautan secara lebih produktif, efisien, inklusif, dan ramah lingkungan, selain Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sudah ada sejak awal pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid (September 1999) dan dibesarkan Presiden Megawati Soekarnoputri melalui program Gerbang Mina Bahari (Gerakan Nasional Pembangunan Kelautan), Presiden Jokowi juga membentuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

BACA JUGA  Dua Hari Menghilang, Warga Rantau Gedang Ditemukan Tewas Terpanggang

Ada juga beberapa kebijakan dan program yg telah dilakukan oleh pemerintah yang bersifat jangka panjang. Karena itu, kita mesti mengembangkan program dan kebijakan pembangunan ekonomi kelautan tersebut, yang hasilnya dapat kita rasakan dalam satu atau paling lambat lima tahun mendatang (quick wins). (*)

Share :

Baca Juga

Berita

LBH RI Nyatakan Dukungan ke Jumiwan Aguza Untuk Jadi Calon Bupati Bungo 2024

Berita

Bupati Batanghari Resmi Buka TMMD ke 115 Kodim 0451 Jambi

Berita

Penggunaan Pengembangan Pembelajaran Terpadu Webbed Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Abad Ke-21

Berita

UMKM Milenial Launching, Al Haris Serahkan Kartu UMKM Milenial

Berita

Lampu Tembak MTQ Milik Pemda Batanghari Senilai 413 Juta Hilang

Berita

Balai KB Marosebo Ulu Laksanakan Pelayanan Gratis Pada Pembukaan TMMD ke – 115 Kodim 0415/Jambi

Berita

2 Bocah Kembar Ikut Khitanan Massal di TMMD ke 115 Kodim 0415 Jambi

Berita

Kementerian ESDM Balas Surat LBH RI, Ternyata PT KBPC Selama Ini Tak Berizin