JAMBI – Aksi protes yang digelar Aliansi Mahasiswa FKIP Cerdas pada penutupan PKKMB FKIP Universitas Jambi (Unja), Sabtu (16/8), menjadi sorotan tajam publik kampus. Aksi ini bukan sekadar luapan emosi sesaat, melainkan bentuk gerakan moral yang menyuarakan kekecewaan mayoritas mahasiswa terhadap kinerja BEM FKIP yang dinilai gagal total serta tidak profesional dalam mengelola acara.
Aliansi menilai, PKKMB tahun ini sarat dengan kericuhan yang memalukan dan jauh dari esensi pengenalan kampus bagi mahasiswa baru. Sejumlah kesalahan fatal pun terbongkar, mulai dari perubahan rundown yang kacau, dualisme pawai ormawa yang membingungkan, hingga sikap tidak etis pengurus inti BEM.
Bahkan, Wakil Ketua BEM FKIP Imam Ilham terang-terangan kedapatan merokok di sekitar Balairung saat acara berlangsung, mencoreng citra kepemimpinan mahasiswa di hadapan maba.
Tidak hanya itu, keberadaan sejumlah alumni yang masih ikut campur dalam acara juga menimbulkan tanda tanya besar soal profesionalitas panitia. Aliansi menilai, campur tangan pihak luar justru memperkeruh suasana dan melemahkan independensi mahasiswa.
Puncak dari kontroversi ini terjadi saat seorang oknum BEM diketahui secara terencana menginstruksikan mahasiswa baru untuk menyebutkan suatu motto organisasi tertentu di Balairung. Perintah ini disalurkan melalui kakak PG tiap gugus, kemudian diteruskan kepada maba lewat grup WhatsApp. Aliansi menegaskan, tindakan tersebut merupakan bentuk politisasi terang-terangan dan pelanggaran serius terhadap prinsip netralitas PKKMB.
Sementara itu, ketika dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban, Ketua BEM FKIP Fadil Raga dan Wakil Ketua Imam Ilham justru memilih meninggalkan lokasi. Ironisnya, mereka bahkan menyebarkan narasi yang menuding aliansi mahasiswa mengusir mereka. Padahal, keduanya pergi tanpa memberi klarifikasi di hadapan peserta.
“Bagaimana mungkin pemimpin mahasiswa justru menunjukkan sikap kabur, arogan, dan tidak bertanggung jawab? Ini jelas mencoreng nama baik lembaga kemahasiswaan dan menunjukkan betapa krisis moral tengah melanda BEM FKIP,” ujar Sangkot Rambe.
Melalui aksi ini, Aliansi Mahasiswa FKIP Cerdas menegaskan bahwa PKKMB bukanlah milik oknum, melainkan milik seluruh mahasiswa FKIP. Mereka berharap momentum ini menjadi pelajaran penting bagi mahasiswa baru agar lebih kritis dalam menilai pemimpin, serta tidak mudah terbuai janji manis kepemimpinan yang pada akhirnya merugikan mahasiswa sendiri.