JAMBI – PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (PT RPSL) yang beroperasi di Payo Selincah, Kota Jambi, kembali disoal oleh masyarakat setempat.
Kali ini, warga kembali mengeluhkan antrian mobil yang mengangkut kayu berjejer panjang di jalan. Hal ini membuat warga setempat susah melintas.
“Mobil angkutan kayu antrian nya sampai separuh jalan dimakannya. Nah, bagaimana kami lewat untuk melintas sementara inikan jalur utama kami melintas,” ungkap salah seorang warga setempat kepada media ini, Sabtu (14/10/2023).
Warga pun heran mengapa pemerintah Kota Jambi hingga saat ini tidak bisa menertibkan perusahaan milik Cina tersebut.
“Mungkin kalah kuat kali ya, menurut kami warga Pemkot Jambi lemah dimata perusahaan kayu tersebut,” cetusnya.
Seperti diketahui, permasalahan warga dengan PT RPSL sudah kerap kali terjadi, sebelumnya PT RPSL menjadi perbincangan publik setelah seorang siswi SMPN 1 Kota Jambi, Syarifah Fadiyah Alkaff, bersuara lantang di media sosial menuntut ganti rugi atas kerusakan rumah dan sumur neneknya, Hapsah.
Seperti dirilis Metro Jambi, Fadiyah menyebut rumah dan sumur neneknya rusak berat karena jalan di lingkungan tempat tinggal sang nenek dilintasi truk-truk melebihi kapasitas yang keluar-masuk pabrik PT RPSL.
Dituntut membayar ganti rugi hingga Rp 1,3 miliar, PT RPSL menolak.
Indikasi pelanggaran lainnya oleh PT RPSL telah diungkap ke publik, tapi tidak membuat perusahaan ini mundur. Salah satunya, dugaan membangun pabrik di atas kawasan ruang terbuka hijau.
Perubahan izin PT RPSL dari pabrik sawit dan pembangkit listrik tenaga biomassa menjadi pabrik pengolahan pelet kayu ekspor juga dipertanyakan.
Pemerintah pun dituding terkesan mendiamkan PT RPSL melakukan pelanggaran-pelanggaran itu, termasuk pelanggaran terhadap tonase jalan.
Aktifis lingkungan dari Perkumpulan Hijau, Fery Irawan, mempertanyakan izin pengambilan dan sumber bahan baku pelet kayu yang dipasok ke pabrik PT RPSL.
Dengan indikasi-indikasi pelanggaran itu, PT RPSL tak tergoyahkan. Seolah ada “orang kuat” yang membuat perusahaan ini maju terus. Benarkah?
(..)